Nama Lokal: Kapas
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Division Spermatophyta
Class Angiospermae
Order Malvales
Family Malvaceae
Genus Gossypium
Species Gossypium
sp
HABITAT
Kapas dapat tumbuh
subur di dataran tinggi. Misalnya saja di pulau Sumatra tepatnya di Provinsi
Jambi dan Provinsi Bengkulu. Dan jarang di jumpai di didataran rendah.
HABITUS
Perdu dengan
tinggi 2-3 m ini berbatang tegak, bulat, berkayu, dan berwarna hijau kotor.
Daunnya tunggal, bertangkai panjang, 6-10 cm. Helaian daun berbentuk perisai,
bercangap menjari 3-5, pertulangan menjari, warnanya hijau. Bunga tunggal di
ujung percabangan dan ketiak daun, mahkota bulat, warnanya kuning dan berubah
menjadi merah menjelang layu. Buah kotak, lonjong, ujung runcing, panjang 5-6
cm, masih muda berwarna hijau dan setelah tua cokelat kehitaman. Biji bulat,
warnanya hitam, diselimuti rambut putih.
AKAR
Tanaman kapas
umumnya dikembangbiakkan dari biji. Pada waktu berkecambahcalon akar tunggang
tumbuh lebih dahulu masuk kedalam tanah, diikuti oleh keping biji. Kapas
mempunyai akar tunggang yang panjang dan dalam, tergantung pada umur besarnya
tanaman, aerasi, dan struktur tanah. Akar tunggang sering lebih panjang dari
pada tanamannya sendiri.
Dari akar tunggang
akan tumbuh akar-akar cabang. Akar cabng akan bercabang-cabang lagi, dan
membentuk akar-akar rambut. Kadang-kadang membentuk lapisan akar dan sering
akar-akar tersebut menembus permukaan tanah.
BATANG
Tanaman kapas
dalam keadaan normal tumbuh tegak. Batang berwarna hijau tua, merah atau hijau
bernoktah merah. Batang umunya berbulu dan ada pula yang tidak, serta ada yang
ujungnya berbulu, pangkalnya tidak berbulu. Dari setiap ruas, tumbuh daun dan
cabang pada ketiaknya. Panjang dan jumlah cabang berbeda-beda menurut jenis
cabang dn dipengaruhi oleh lingkungannya.
Cabang vegetatif
tumbuh pada batang pokok dekat leher akar dan biasanya tumbuh ke atas.
Cabang-cabang vegetatif baru dapat berbunga dn berbuah setelah tumbuh cabang
generatif. Banyaknya cabang vegetatif bervariasi, biasanya sekitar 3-4 cabang.
Cabang generatif
tumbuh pada batang pokok atau pada cabang vegetatif. Cabang generatif letaknya
mendatar dan langsung membentuk bunga. Semua bunga dan buah tumbuh pada cabang
generatif. Cabang-cabang buah yang pertama biasanya dihasilkan pada ketiak daun
ke-6 sampai ke-8 ke atas pada batang pokok. Jumlah cabang generatif antara8-20
cabang.
DAUN
Bentuk daun
pertama sampai kelima belum sempurna. Kadang-kadang agak bulat atau panjang.
Setelah daun kelima bentuk daun semakin sempurna dan bentuknya sesuai dengan
jenis kapas. Terdapat paling sedikit 5 bentuk daun, yaitu bentuk entire, okra,
twisted, barbadense dan normal. Bentuk daun normal mempunyai lima sudut daun
(lekukan), kadang-kadang lebih atau kurang. Bentuknya bundar seperti jantung,
lekukan daun ada yang dalam dan ada pula yang dangkal.
Warna daun hijau,
hijau kemerahan, dan merah. Daun berbulu ada yang lebat panjang, lebat pendek.
Ada yang berbulu jarang, bahkan ada yang halus tidak berbulu. Dibagian bawah
daun (pad tulang daun) terdapat nektar dan ada pula yang tidak mengandung
nektar.
BUNGA
Tanaman kapas
mulai berbunga sekitar 30-45 hari dan mulai mekar sekitar 45-60 hari tergantung
jenis dan varietas kapas. Bunga mulai mekar pada pagi hari (jam 6-7) dan layu
pada siang harinya. Bunga pertama mulai tumbuh pada batang di atas cabang
vegetatif, berbentuk spiral dengan filotaksi 3/8. Tiap cabanggeneratif dapat
tumbuh 6-8 bunga. Kuncup bunga berbentuk piramid kecil ada pula yang melintir
(frego) dan berwarna hijau. Bagian-bagian bunga:
1.
Tangkai
bunga 5. Bakal
buah
2.
Daun
kelopak tambahan 6.
Tangkai kepala putik
3.
Daun
kelopak 7.
Kepala putik
4.
Mahkota
bunga 8. Tepung
sari
Tangkai bunga yang menghubungkan buah
dan cabang tanaman, kadang-kadang-kadang panjang atau pendek sesuai ukuran
buah.
Daun kelopak tambahan, bentuknya
segitiga, bergaris berwarna hijau, nampak seperti kelopak bunga. Melekat pada
daun kelopak dan tangkai bunga, mengelilingi dan melindungi bagian-bagian bunga
yang lunak. Besarnya macam-macam tergantung jenisnya.
Daun kelopak, tertutup oleh daun
kelopak tambahan. Jumlah daun kelopak bunga sama dengan mahkota bunga, yaitu 5
dan melekat mengelilingi dasar mahkota bunga.
Mahkota bunga, jumlahnya 5 buah dan
terletak di dalam kelopak bunga. Mahkota bunga mempunyai dasar sempit dan
melebar pada bagian atas. Warna mahkota bunga bermacam-macam ada yang putih,
kuning muda, gading, dan ada yang kuning kemerahan. Setelah terjadi persarian
mahkota bunga berubah menjadi ungu kemerahan sampai biru kemerahan.
Dalam mahkota bunga terdapat ruangan
yang mengandung tangkai dan kepala putik, bakal buah, dan benang sari yang
berlekatan satu sama lain dan membentk sebuah tabung benang sari yang mengurung
tangkai putik sampai ujung. Benang sari berwarna krem dan ada pula yang
berwarna kuning.
Bila tidak ada gangguan yang berarti
pembungaan kapas mempunyai patron yang teta, munculnya bunga 1 ke-2 dan
seterusnya sangat teratur. Misal bunga 1 (A1) muncul bunga 1 bunga, sekitar 3
hari kemudian muncul bunga ke-2 (B1). Sekitar 3 hari kemudian muncul bunga ke-3
(C) dan pada hari tersebut muncul 12 bunga (C1 dan eJ) dan seterusnya.
BUAH
Bunga kapas mekar
pada pagi hari (jam 6-7) dan kemudian kepala putik membuka (reseptit). Bagian
tangkai yang mengandung tepung sari juga segera membuka dan menghamburkan
tepung sarinya. Tepung sari dapat melekat pada kepala putik dan mampu bertahan
sampai 12 jam. Tepung sari berkecambah dalam waktu yang singkat dan mencapai
bakal buah dalam waktu sekitar 12-30 jam setelah [ersarian. Umumnya bunga kapas
terjadi open pollinated, out crosing 35 %.
Setelah terjadi
persarian, maka buah segera terbentuk. Dari bunga sampai menjadi buah masak
sekitar 40-70 hari. Buah yang masak akan retak dan terbuka. Kebanyakan buah
terdiri dari 3 ruang dan kadang-kadang 4-5 ruang.
Bentuk dan besar
warna buah berbeda-beda ada yang bulat telur, bulat, dan ada yang segitiga. Berat
buah bervariasi antara 3-6 gram/buah. Buah-buah yang besar umumnya terdapat
pada buah-buah yang terpadat di bagian bawah. Variasi ukuran buah terjadi baik
antara varietas yang berbeda, atau terjadi pada buah-buah yang letak buahnya
berbeda. Warna buah ada hijau muda, hijau gelap berbintik-bintik yang
mengandung kelenjar minyak. Jumlah buah yang terbentuk tidak seluruhnya dapat
dipanen, umumnya buah yang dapat dipanen sekitar 10-20 buah/ tanaman.
BIJI
Di dalam kotak
buah berisi serat dan biji secara teratur. Tiap ruang buah terdapat dua baris
biji dan rata-rata setiap ruang biji terdiri dari 9 biji. Bentuk biji bulat telur,
berwarna coklat kehitaman, panjangnya antara 6-12 mm, dengan berat 100 biji
sekitar 6-17 gram.
Kulit luar biji
ada yang berserat dan ada yang tidak. Sert melapisi kulit biji sangat pendek,
ada yang tebal dan halus, atau tebal dan kasar, tipis serta halus. Serat
melekat erat pada biji, berwarna putih atau krem ada pula yang berwarna
keabu-abuan.
Biji kapas tak
hanya dilapisi kabu-kabu, tetapi diluarnya terdapat lapisan serabut yang
disebut serat kapas. Kulit biji menebal membentuk lapisan serat berderet pada
kulit bagian dalam. Pemanjangan serat berlangsung sekitar 13-15 hari. Pada
waktu buah masak kulit buah retak dan kapasnya atau seratnya menjadi kering dan
siap dipungut. Bagian serat terpanjang terdapat pada puncak biji. Berat serat
kapas sekitar 1/3 berat kapas berbiji. Panjang serat bervariasi tergantung pada
jenis dan varietas kapas. Panjang serat yang dikembangkan di Indonesia sekitar
26-29 mm.
MANFAAT
Pada umumnya kapas
dimanfaatkan untuk bahan baku tekstil akan tetapi tak hanya kapas itu sendiri yng
dapat digunakan. Biji kapas juga berkhasiat untuk berbagai penyakit misalnya
saja disentri, radang telinga, kontrasepsi pada pria, impotensi dan wasir.
Akarnya digunakan untuk mengurangi nyeri haid, mempermudah persalinan dan
terlambat haid. Buah muda digunakan sebagai obat diare. Daunnya digunakan untuk
mengobati radang usus, demam dan batuk berdahak.
Nama Lokal: Kapas
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Division Spermatophyta
Class Angiospermae
Order Malvales
Family Malvaceae
Genus Gossypium
Species Gossypium
sp
HABITAT
Kapas dapat tumbuh
subur di dataran tinggi. Misalnya saja di pulau Sumatra tepatnya di Provinsi
Jambi dan Provinsi Bengkulu. Dan jarang di jumpai di didataran rendah.
HABITUS
Perdu dengan
tinggi 2-3 m ini berbatang tegak, bulat, berkayu, dan berwarna hijau kotor.
Daunnya tunggal, bertangkai panjang, 6-10 cm. Helaian daun berbentuk perisai,
bercangap menjari 3-5, pertulangan menjari, warnanya hijau. Bunga tunggal di
ujung percabangan dan ketiak daun, mahkota bulat, warnanya kuning dan berubah
menjadi merah menjelang layu. Buah kotak, lonjong, ujung runcing, panjang 5-6
cm, masih muda berwarna hijau dan setelah tua cokelat kehitaman. Biji bulat,
warnanya hitam, diselimuti rambut putih.
AKAR
Tanaman kapas
umumnya dikembangbiakkan dari biji. Pada waktu berkecambahcalon akar tunggang
tumbuh lebih dahulu masuk kedalam tanah, diikuti oleh keping biji. Kapas
mempunyai akar tunggang yang panjang dan dalam, tergantung pada umur besarnya
tanaman, aerasi, dan struktur tanah. Akar tunggang sering lebih panjang dari
pada tanamannya sendiri.
Dari akar tunggang
akan tumbuh akar-akar cabang. Akar cabng akan bercabang-cabang lagi, dan
membentuk akar-akar rambut. Kadang-kadang membentuk lapisan akar dan sering
akar-akar tersebut menembus permukaan tanah.
BATANG
Tanaman kapas
dalam keadaan normal tumbuh tegak. Batang berwarna hijau tua, merah atau hijau
bernoktah merah. Batang umunya berbulu dan ada pula yang tidak, serta ada yang
ujungnya berbulu, pangkalnya tidak berbulu. Dari setiap ruas, tumbuh daun dan
cabang pada ketiaknya. Panjang dan jumlah cabang berbeda-beda menurut jenis
cabang dn dipengaruhi oleh lingkungannya.
Cabang vegetatif
tumbuh pada batang pokok dekat leher akar dan biasanya tumbuh ke atas.
Cabang-cabang vegetatif baru dapat berbunga dn berbuah setelah tumbuh cabang
generatif. Banyaknya cabang vegetatif bervariasi, biasanya sekitar 3-4 cabang.
Cabang generatif
tumbuh pada batang pokok atau pada cabang vegetatif. Cabang generatif letaknya
mendatar dan langsung membentuk bunga. Semua bunga dan buah tumbuh pada cabang
generatif. Cabang-cabang buah yang pertama biasanya dihasilkan pada ketiak daun
ke-6 sampai ke-8 ke atas pada batang pokok. Jumlah cabang generatif antara8-20
cabang.
DAUN
Bentuk daun
pertama sampai kelima belum sempurna. Kadang-kadang agak bulat atau panjang.
Setelah daun kelima bentuk daun semakin sempurna dan bentuknya sesuai dengan
jenis kapas. Terdapat paling sedikit 5 bentuk daun, yaitu bentuk entire, okra,
twisted, barbadense dan normal. Bentuk daun normal mempunyai lima sudut daun
(lekukan), kadang-kadang lebih atau kurang. Bentuknya bundar seperti jantung,
lekukan daun ada yang dalam dan ada pula yang dangkal.
Warna daun hijau,
hijau kemerahan, dan merah. Daun berbulu ada yang lebat panjang, lebat pendek.
Ada yang berbulu jarang, bahkan ada yang halus tidak berbulu. Dibagian bawah
daun (pad tulang daun) terdapat nektar dan ada pula yang tidak mengandung
nektar.
BUNGA
Tanaman kapas
mulai berbunga sekitar 30-45 hari dan mulai mekar sekitar 45-60 hari tergantung
jenis dan varietas kapas. Bunga mulai mekar pada pagi hari (jam 6-7) dan layu
pada siang harinya. Bunga pertama mulai tumbuh pada batang di atas cabang
vegetatif, berbentuk spiral dengan filotaksi 3/8. Tiap cabanggeneratif dapat
tumbuh 6-8 bunga. Kuncup bunga berbentuk piramid kecil ada pula yang melintir
(frego) dan berwarna hijau. Bagian-bagian bunga:
1.
Tangkai
bunga 5. Bakal
buah
2.
Daun
kelopak tambahan 6.
Tangkai kepala putik
3.
Daun
kelopak 7.
Kepala putik
4.
Mahkota
bunga 8. Tepung
sari
Tangkai bunga yang menghubungkan buah
dan cabang tanaman, kadang-kadang-kadang panjang atau pendek sesuai ukuran
buah.
Daun kelopak tambahan, bentuknya
segitiga, bergaris berwarna hijau, nampak seperti kelopak bunga. Melekat pada
daun kelopak dan tangkai bunga, mengelilingi dan melindungi bagian-bagian bunga
yang lunak. Besarnya macam-macam tergantung jenisnya.
Daun kelopak, tertutup oleh daun
kelopak tambahan. Jumlah daun kelopak bunga sama dengan mahkota bunga, yaitu 5
dan melekat mengelilingi dasar mahkota bunga.
Mahkota bunga, jumlahnya 5 buah dan
terletak di dalam kelopak bunga. Mahkota bunga mempunyai dasar sempit dan
melebar pada bagian atas. Warna mahkota bunga bermacam-macam ada yang putih,
kuning muda, gading, dan ada yang kuning kemerahan. Setelah terjadi persarian
mahkota bunga berubah menjadi ungu kemerahan sampai biru kemerahan.
Dalam mahkota bunga terdapat ruangan
yang mengandung tangkai dan kepala putik, bakal buah, dan benang sari yang
berlekatan satu sama lain dan membentk sebuah tabung benang sari yang mengurung
tangkai putik sampai ujung. Benang sari berwarna krem dan ada pula yang
berwarna kuning.
Bila tidak ada gangguan yang berarti
pembungaan kapas mempunyai patron yang teta, munculnya bunga 1 ke-2 dan
seterusnya sangat teratur. Misal bunga 1 (A1) muncul bunga 1 bunga, sekitar 3
hari kemudian muncul bunga ke-2 (B1). Sekitar 3 hari kemudian muncul bunga ke-3
(C) dan pada hari tersebut muncul 12 bunga (C1 dan eJ) dan seterusnya.
BUAH
Bunga kapas mekar
pada pagi hari (jam 6-7) dan kemudian kepala putik membuka (reseptit). Bagian
tangkai yang mengandung tepung sari juga segera membuka dan menghamburkan
tepung sarinya. Tepung sari dapat melekat pada kepala putik dan mampu bertahan
sampai 12 jam. Tepung sari berkecambah dalam waktu yang singkat dan mencapai
bakal buah dalam waktu sekitar 12-30 jam setelah [ersarian. Umumnya bunga kapas
terjadi open pollinated, out crosing 35 %.
Setelah terjadi
persarian, maka buah segera terbentuk. Dari bunga sampai menjadi buah masak
sekitar 40-70 hari. Buah yang masak akan retak dan terbuka. Kebanyakan buah
terdiri dari 3 ruang dan kadang-kadang 4-5 ruang.
Bentuk dan besar
warna buah berbeda-beda ada yang bulat telur, bulat, dan ada yang segitiga. Berat
buah bervariasi antara 3-6 gram/buah. Buah-buah yang besar umumnya terdapat
pada buah-buah yang terpadat di bagian bawah. Variasi ukuran buah terjadi baik
antara varietas yang berbeda, atau terjadi pada buah-buah yang letak buahnya
berbeda. Warna buah ada hijau muda, hijau gelap berbintik-bintik yang
mengandung kelenjar minyak. Jumlah buah yang terbentuk tidak seluruhnya dapat
dipanen, umumnya buah yang dapat dipanen sekitar 10-20 buah/ tanaman.
BIJI
Di dalam kotak
buah berisi serat dan biji secara teratur. Tiap ruang buah terdapat dua baris
biji dan rata-rata setiap ruang biji terdiri dari 9 biji. Bentuk biji bulat telur,
berwarna coklat kehitaman, panjangnya antara 6-12 mm, dengan berat 100 biji
sekitar 6-17 gram.
Kulit luar biji
ada yang berserat dan ada yang tidak. Sert melapisi kulit biji sangat pendek,
ada yang tebal dan halus, atau tebal dan kasar, tipis serta halus. Serat
melekat erat pada biji, berwarna putih atau krem ada pula yang berwarna
keabu-abuan.
Biji kapas tak
hanya dilapisi kabu-kabu, tetapi diluarnya terdapat lapisan serabut yang
disebut serat kapas. Kulit biji menebal membentuk lapisan serat berderet pada
kulit bagian dalam. Pemanjangan serat berlangsung sekitar 13-15 hari. Pada
waktu buah masak kulit buah retak dan kapasnya atau seratnya menjadi kering dan
siap dipungut. Bagian serat terpanjang terdapat pada puncak biji. Berat serat
kapas sekitar 1/3 berat kapas berbiji. Panjang serat bervariasi tergantung pada
jenis dan varietas kapas. Panjang serat yang dikembangkan di Indonesia sekitar
26-29 mm.
MANFAAT
Pada umumnya kapas
dimanfaatkan untuk bahan baku tekstil akan tetapi tak hanya kapas itu sendiri yng
dapat digunakan. Biji kapas juga berkhasiat untuk berbagai penyakit misalnya
saja disentri, radang telinga, kontrasepsi pada pria, impotensi dan wasir.
Akarnya digunakan untuk mengurangi nyeri haid, mempermudah persalinan dan
terlambat haid. Buah muda digunakan sebagai obat diare. Daunnya digunakan untuk
mengobati radang usus, demam dan batuk berdahak.